kuatakan iman lemah khan nafsu

jg mudah menyrh melwan nafsu terus perangi nafsu jhat mu

Sabtu, Mei 29, 2010


Sore itu, kita (D, G, dan satu teman kami di sakan) dah stand by di kantor administrasi mereka janji setelah ashar akan mengantarkan kami dan beberapa teman kami juga yang tinggal di sakan untuk pergi shopping. Awalnya kami sangat gembira ya :) !!.. akhirnya ke tempat lain juga selain dormitory, libary, hospital, and university setelah beberapa bulan di riyadh.

Jam empat berlalu, dan masih menuggu… ke supervisor dan di tarjim teman kami, jam setengah lima satu jam berlalu kami masih menunggu. Akhirnya jam lima kurang dikit.. setelah 3 orang lagi bergabung bersama kami ditambah dengan supervisor (1 orang) berangkatlah kami menuju tempat shopping.(saat itu tidak ada yang memberitahu kalau kami akan ke Geant).

Waktu sudah dekat maghrib dan beberapa menit kemudian azan pun berkumandang. Toko-toko spontan tutup, supervisor mamutuskan untuk menunggu. Kami heran, kok ngga pada sholat magrhib ya ?, akhirnya kami memutuskan untuk bertanya ke teman (supervisornya tidak bisa bahasa Inggris) ternyata cuman karena tidak tahu dimana mushollanya dan mau dijamak sholatnya. What ?? yah kita tidak sependapat dengan mereka waktu itu, setelah sedikit berargumen akhirnya kami sholat bareng di musholla Geant (ternyata bisa kan ga di jamak, only 5 minutes !! tinggal nanya tempat sholatnya dimana !).

Setelah sholat we start shopping, ya yang membuat kami tidak nyaman “harganya mahal-mahal banget ” dan mereka si yah cuek-cuek aja beli-beli baju tidak terlalu memperhatikan harga “just take it”. Supervisor kami sangat bersemangat untuk berbelanja , jadi sempet mikir ini “dia” yang nganterin kita atau “kita” yang nganterin dia belanja si ?? (ya ampyun.. :( ). Jadi “serem” juga liat gaya belanja mereka “pilih”, “ambil”, “bayar”, harga ??? “dont even think about it !!”, kalo inget harga pakaian mereka trus dikonversi ke mata uang indo waaaaa.. kayanya bajunya “mahal-mahal”.

Abaya ??, kebetulan saat itu ada yang mau beli abaya baru, di toko abaya dua orang teman kami ini sibuk milih2 abaya. Peraturan sakan melarang abaya yang “berornamen ” (yang ada too much manik-manik atau kristalnya “haram”) jadi hanya yang hitam polos. Setelah memilih satu abaya mereka berdua menawar harga abaya dan few minutes after buy kami berdua (D&G) jadi tau berapa haraga abaya mereka… sekitar 250 SR .. Sesaat kami merenung 250×2500 rupiah jadi… 625 ribu !! what ??? mahal buangeeeeeet!!!! (Jadi sedih kalau inget di negara kita banyak yang kelaparan and you spent this much amount just for this ? :( ) hanya untuk sepotong abaya ????? (tanpa “teman-teman”nya loh). Setelah itu supervisor mengajak kami semua untuk “istirahat” sebentar di kios “starbucks” (gubraks.. ) ya.. beberapa teman kami beli kopi dan makanan, kami berdua cuman senyum-senyum aja dan menolak dengan halus sewaktu ditawarkan “ga mau beli cemilan or something ?”. Setelah driver datang, kami pun pulang ke sakan.

Sore itu kami cuman beli satu potong baju yang menurut kami harganya masuk akal, itu juga karena ga enak sama mereka karena teman kami yang menjadi pentarjim selalu bertanya.. “ga beli apa-apa?”. Pulang dari shopping jadi tau rasanya belanja sama saudi girl. Paling tidak lain kali kalo mau belanja kami harus bilang “mau ke toko yang murah atau harganya masuk akal untuk orang Indonesia” (nah ini harus tebel muka, biasanya nanti diomongin pake bahasa arab) dan kalo bisa tidak bareng sama teman2 yang lain(ya biar ga kena serangan jantung mendadak ketika melihat mrk belanja!!!).

Note :
Buat yang mau “meminang ” gadis saudi, Semoga cerita ini menjadi “cambuk” untuk menabung (nabung terus bung !!!=) ). Tidak semua yang pake abaya menjadi “ah bahaya !” (kalo ngeliat gaya hidup mereka), ada juga yang “abaya beneran” tapi kalo di sakan kami “suwayyyah” :) , maka telitilah anda dalam “memilih” waspadalah ! waspadalah !!…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar